KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Jembatan gantung Tanjung Berulak dianggap sudah terlalu lama terbengkalai. Besi-besi material pembangunan jembatan yang pertama kali dilakukan pada 2018 itu masih berada di Pasar Usang Air Tiris di Tanjung Berulak.
Kepala Dinas PU Kabupaten Kampar Afdal mengatakan, pada penganggaran 2022 mendatang, pihaknya akan memberikan prioritas untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut.
"Anggaran kalau kami prediksikan pada tahun depan itu sangat minim kalau tanpa DAK. Dengan anggaran yang ada tersebut, kami akan memprioritaskan pembangunan Jembatan Tanjung Berulak.
" Itu hutang kami, sudah lama tidak dilanjutkan," kata Afdal di sela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Kampar, Senin (30/8).
Jembatan itu sudah dirancang dan dimulai pengerjaannya semasa Mantan Bupati almarhum Azis Zaenal masih hidup. Namun pada 2018 itu pembangunan tidak bisa dilanjutkan hingga kontraktor mendapatkan catatan hitam dari Dinas PU Kampar.
Proyek pembangunan baru bisa dilanjutkan pada 2020. Hanya saja, pada awal 2020 tersebut APBD Kampar mengalami pengurangan signifikan, terutama di Dinas PU Kampar.
Pada tahun yang sama, pandemi Covid-19 mulai memasuki wilayah Kampar. Sejalan dengan itu terjadi restrukturisasi dan refocusing anggaran, hingga jembatan Tanjung Berulak harus terbengkalai. Hal tidak jauh berbeda terjadi pada 2021, jembatan yang sudah berdiri pondasi pada salah satu sisi sungainya itu kembali terbengkalai. Situasi pandemi Covid-19 semakin memburuk pada tahun ini, hingga jembatan itu kembali kalah prioritas.
"Maka kalau kecil pun anggaran, kami akan tetap prioritaskan Jembatan Tanjung Berulak. Biarlah cuma satu, tapi bisa selesai, nampak dan bisa digunakan,"ungkap Afdal dihadapan Ketua Komisi IV DPRD Kampar Agus Candra dan sejumlah anggota DPRD Kampar pada siang itu.(gem)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Bangkinang